Sosialisasi Pemanfaatan Daun Pepaya sebagai Biopestisida Alami : Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Hama Tanaman
December 27, 2024 2025-01-13 14:02Sosialisasi Pemanfaatan Daun Pepaya sebagai Biopestisida Alami : Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Hama Tanaman

Sosialisasi Pemanfaatan Daun Pepaya sebagai Biopestisida Alami : Solusi Ramah Lingkungan untuk Pengendalian Hama Tanaman

Menggali Potensi Lokal dengan Pendekatan Ilmiah
Daun pepaya, bahan yang sering dianggap limbah di sekitar pemukiman, ternyata menyimpan senyawa aktif yang efektif sebagai pestisida alami. Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan kepada masyarakat tentang cara memanfaatkan daun pepaya untuk mengendalikan hama tanaman secara efisien tanpa merusak ekosistem. Program ini diselenggarakan oleh Program Studi Teknik Kimia Fakultas Sains dan Teknologi yang diketuai oleh Nita Widyastuti, S.T., M.Eng., dan didukung oleh tim dosen ahli yang terdiri dari Ra’ida Raudhatussya’rifah, S.T., M.Eng., Rosmawati Sipayung, S.T., M.T., dan Sri Mundarti, S.Pd., M.T.
Materi Edukatif yang Mendalam
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapat penjelasan mendalam mengenai:
- Manfaat Biopestisida Berbahan Daun Pepaya: Mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, meningkatkan keamanan pangan, serta menjaga keseimbangan lingkungan.
- Kandungan Kimia dalam Daun Pepaya: Senyawa seperti papain dan alkaloid yang berperan aktif sebagai pengendali hama.
- Cara Pembuatan Biopestisida: Langkah-langkah praktis mengolah daun pepaya menjadi cairan pestisida.
- Teknik Aplikasi Biopestisida: Metode penyemprotan yang efektif pada berbagai jenis tanaman.
- Keunggulan Biopestisida dibandingkan Pestisida Kimia: Dampak minimal pada lingkungan, biaya rendah, dan mudah dibuat oleh masyarakat.

Praktik Langsung untuk Pengalaman Nyata
Tidak hanya berhenti pada pemaparan materi, para peserta juga diajak untuk mempraktikkan pembuatan biopestisida secara langsung. Praktik ini memberikan pengalaman nyata kepada warga, sehingga mereka dapat dengan percaya diri mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di rumah masing-masing. Langkah ini diharapkan mampu mendorong penerapan biopestisida secara berkelanjutan di tingkat komunitas.
Antusiasme dan Dukungan dari Masyarakat
Ketua RT 10 dan 11, Bapak Muamir, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat bersyukur dengan adanya sosialisasi ini. Selama ini, banyak warga yang bergantung pada pestisida kimia untuk mengendalikan hama, terutama di tanaman obat keluarga (TOGA) yang ada di pekarangan. Alternatif alami ini tidak hanya bermanfaat untuk tanaman, tetapi juga mendukung kesehatan lingkungan dan masyarakat,” ujar beliau.
Warga yang hadir pun menunjukkan antusiasme yang tinggi, terutama saat sesi tanya jawab. Banyak dari mereka yang ingin tahu lebih lanjut mengenai cara mengaplikasikan biopestisida pada berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran, buah-buahan, hingga bunga hias.

Langkah Lanjutan Menuju Pertanian Berkelanjutan
Melalui kegiatan ini, tim penyelenggara juga berkomitmen untuk melanjutkan program dengan pendampingan rutin dan evaluasi berkala. Langkah ini bertujuan memastikan bahwa metode biopestisida berbahan daun pepaya benar-benar diterapkan secara luas di masyarakat.
Selain itu, program ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah lain di Kota Jambi. Pendekatan sederhana namun berdampak besar ini diyakini mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap pengendalian hama, sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.
Kegiatan sosialisasi ini bukan sekadar program sekali jalan, tetapi menjadi langkah awal menuju pola hidup yang lebih ramah lingkungan. Dengan keberhasilan acara ini, RT 10 Kelurahan Tahtul Yaman berpotensi menjadi pelopor dalam penggunaan biopestisida alami berbasis sumber daya lokal, membuka jalan menuju masa depan pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.